Saturday, March 20, 2021

DESAIN ARSITEKTUR UNTUK FOTOGRAFI

Artikel ini dibuat untuk teman-teman yang kemarin Banyak menanyakan saya tentang bagaimana mendesain ruang dengan kaitannya terhadap fotografi.

Untuk menyatukan pemikiran, pertama tama kita harus sepakat bahwa fotografi adalah tentang cahaya. Artinya disini seorang arsitek dalam mendesain harus memikirkan tentang pencahayaan sebuah ruangan.


Fotografer itu ada dua macam, ada yang suka foto menggunakan cahaya alami (natural light) ada juga yang suka menggunakan cahaya buatan. 


Karena cahaya alami dan cahaya buatan ini pastinya berbeda, maka saat mendesain pun juga harus berbeda.


Fotografer dengan studio yang menggunakan cahaya alami biasanya menyukai sebuah jendela besar dimana ada cahaya matahari bisa masuk atau yang bisa disebut Windows light. hal ini bisa ditemukan di foto-foto fotografer yang suka foto di hotel maupun cafe, dia menggunakan cahaya dari jendela besar di hotel untuk memfoto model ataupun client di dalam ruangan. Dan ini biasanya dilakukannya juga di studio miliknya, ada jendela jendela dimana cahaya natural masuk dan menerangi ruangan.


contoh windows light
contoh foto dengan windows light

Nah kalau fotografer yang menyukai cahaya buatan maka biasanya ruangan yang digunakan itu adalah ruangan yang benar-benar tertutup sehingga cahaya yang dihasilkan selalu konstan atau statik Jadi mau gimana pun tidak ada perubahan intensitas cahaya melainkan dari lighting lighting yang digunakan oleh fotografer tersebut.


contoh foto studio


Namun ada juga beberapa fotografer yang menggabungkan dua pencahayaan ini, yaitu natural light dan lighting buatan. Jadi sebenarnya desain arsitektur untuk sebuah studio itu tergantung dari keinginan fotografer itu sendiri, dia lebih suka cahaya yang seperti apa dan sangat mungkin untuk menggunakan keduanya.


Jadi untuk desain pintu dan jendela sudah jelas ya, bahwa pintu dan jendela adalah hal yang penting untuk seorang fotografer dikarenakan dari situlah masuknya cahaya natural ataupun dari situlah terbentuknya ruang yang tertutup untuk menggunakan lighting tambahan atau buatan.


baca juga :

Jasa Fotografer Samarinda, Fotografer SamarindaJasa Fotografer


Sekarang untuk langit-langit atau plafon, seorang fotografer menyukai plafon atau langit-langit yang flat atau lurus karena fotografer biasanya menggunakan cahaya tambahan dengan cara memantulkan lighting ke langit-langit sehingga menggunakan biasan cahaya tersebut untuk menerangi objek yang akan difoto. Namun ada lagi yang berpengaruh selain tekstur atau ketinggian pada langit-langit yaitu warna.  Dimana warna dinding ataupun warna langit-langit akan berpengaruh kepada warna kulit ataupun warna objek yang akan difoto. oleh karena itu para fotografer menyukai langit-langit yang berwarna putih, cokelat ataupun warna pink karena warna ini ini memberikan bias yang enak kepada warna kulit pada objek.


Namun ada juga beberapa fotografer yang mendesain langit-langitnya menggunakan Railing atau Rel dimana di rel tersebut ditaruh lighting untuk digunakan menerangi objek di bawah dan di sekitarnya biasanya ini digunakan di studio profesional di mana railing diatas tersebut bisa ditarik dan dibawa ke mana saja ke arah yang mau difoto.


Saya mau berbagi cerita sedikit, sekitar tahun 2010 saya pernah menemani teman saya untuk foto di sebuah studio profesional. Ruko besar dengan railing di langit - langitnya, jadi saat teman saya mau difoto, fotografer tersebut dengan mudahnya menarik lighting di langit - langit dan memindahkannya. Sangat efisien dan keren menurut saya. Btw saat itu saya belum jadi fotografer dan saya sangat terkagum - kagum akan gear dan setting ruangan yang dimiliki studio tersebut.


baca juga :

Jasa Fotografer Samarinda, Fotografer SamarindaJasa Fotografer


Sekarang kita bahas lantai, warna lantai juga akan mempengaruhi bias cahaya kepada objek makanya fotografer biasanya menghindari lantai berwarna abu-abu, biru ataupun hijau.  fotografer cenderung menyukai warna lantai coklat dan putih.


Yang terakhir yang paling penting pada saat mendesain sebuah ruangan atau arsitek pada sebuah foto studio atau kepada fotografer adalah kelistrikan. Karena fotografer di dalam studio pasti membutuhkan lampu atau kelistrikan yang lumayan kuat paling minim saja lampu untuk studio adalah 150 watt, boleh juga menggunakan ring light ataupun lampu continuous yang juga pasti menggunakan watt yang tinggi.


Sekian dulu artikel ini Semoga ada manfaatnya buat teman-teman jangan lupa subscribe channel saya di YouTube kalau mau tahu tentang teknologi-teknologi dan review ya agak berbeda dengan yang saya bahas Disini. Silahkan berkomentar kalau ada yang mau ditanyakan, atau ada bagian yang kurang jelas.


Terima kasih

~Rizky Yudhis~